Tradisi adat dalam Hari Ulang Tahun Desa Tantan Kecamatan Sekernan kabupaten Muaro Jambi.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki begitu banyak kekayaan, tidak hanya secara fisik yang berupa beribu pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke melainkan juga dalam arti kaya dengan Tradisi, adat istiadat, kebudayaan, tata cara pergaulan hidup, pandangan dan gagasan yang mendalam tentang hidup. Kebudayaan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika ini mempunyai ciri beragam meliputi: kesenian, adat-istiadat yang di dalamnya termasuk upacara-upacara adat dan sebagainya.

Berbicara mengenai masyarakat indonesia pastinya tidak lepas dari tradisi, adat dan budaya, karena tanpa masyarakat tradisi adat dan budaya tersebut tidak akan pernah ada.Tradisi berarti segala sesuatu seperti adat, kebiasaan, ajaran, dan sebagainnya, yang turun temurun dari nenek moyang. Ada pula yang menginformasikan, bahwa tradisi berasal dari kata traditium, yaitu segala sesuatu yang di transmisikan, diwariskan oleh masa lalu ke masa sekarang.

Tradisi juga dapat diterjemahkan dengan kebudayaan yang berlangsung secara turun-temurun yang dilestarikan dan di percaya hingga saat ini, biasanya yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, norma-norma, adat-istiadat, kaidah-kaidah. Tradisi bukanlah sesuatu yang dapat diubah-ubah, tradisi justru dipadukan dengan aneka ragam perbuatan manusia dan diangkat dalam keseluruhannya. Adapun adat  merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang merupakan bagian dalam tradisi. 

Sedangkan budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. di sisi lain keanekaragaman budaya merupakan ancaman yang besar dan menakutkan bagi pelakunya juga lingkungannya, bahkan tidak hanya individu, kelompok juga bagi bangsanya.Untuk itu peran penting dari individu, semua lapisan masyarakat perlu untuk melestaraikan budaya.  Dalam budaya itu sendiri mengandung nilai moral kepercayaan sebagai penghormatan kepada yang menciptakan suatu budaya tersebut dan diaplikasikan dalam suatu kelompok masyarakat melalui tradisi.


Berbagai macam Tradisi adat dan budaya masih  terdapat di dalam  masyarakat indoneisa pada umumnya. Salah satu Tradisi adat dan budaya yang masih dilaksanakan saat ini terdapat di desa Tantan kecamatan sekernan kabupaten muaro jambi. tradisi adat dan budaya ini merupakan salah satu bentuk kebudayaan masyarakat  Desa Tantan yang masih bertahan. Dalam Tradisi adat yang ada pada masyarakat Desa tantan ini terdapat berbagai macam tradisi adat, seperti Buat ketupat, mandi air kembang, doa bersama/tahlilan, adat Pantangan dan ngendum. Dari hal tersebut masyarakat desa tantan masih menjunjung tinggi nilai leluhur serta kearifain lokal masyarakat Desa tantan yang masih terjaga.tradisi ini sering di sebut sebagai hari ulang tahun desa tantan, dikarenakan tradisi ini dilaksanakan dalam perayaan hari ulang tahun desa tantan.


Tradisi adat dalam hari ulang tahun desa Tantan

Asal mula tradisi adat tidak ada yang tahu pasti pada tahun, tanggal dan hari apa tradisi adat ini di mulai, tetapi pada zaman dahulu tradisi adat ini merupakan adat kebiasaan agama hindhu-budha karena sebelum agama islam masuk ke desa tantan agama yang di peluk oleh masyarakat adalah hindhu-budha dan dahulu perayaan hari ulang tahun desa ini di sebut buat ubat oleh masyarakat desa tantan, nama ulang tahun desa sendiri ini sendiri diberi nama oleh mantan kepala desa tantan sebelumnya yaitu alm.Ahmad, dia ini lah yang memberi nama ulang tahun desa tantan, biasanya tradisi adat ini di peringati setiap bulan syafar. Adapun tradisi adat ulang tahun desa tantan sebagai berikut.


1.Buat Ketupat

Buat ketupat yaitu yang terbuat dari daun kelapa dan diisi dengan beras alu dikukus da dipakai dengan kelapa parut digoreng dicampur dengan cabai dan garam, pembuatan ketupat ini dibuat dirumah masing-masing.

Ketupat ini akan dibawah ke tempat pelaksanaan pada saat ulang tahun desa dan akan di makan bersama. Walaupun pada dahulunya daun ketupat ini setelah isinya dimakan bersama ditempat pelaksanaan buat ubat di bawah pulang diletakkan diatas pintu rumah yang dipercaya oleh masyarakat akan dilindung oleh makhluk gaib/jin hal ini tidak ada lagi karena dilarang oleh agama.


2. Mandi Kembang

  • Mandi kembang adalah air yang di campur dengan tujuh macam bunga seperti:
  • 1. Bunga melati (putih) makna seputih-putih hati,sesuci-suci hati.
  • 2. Bunga mawar, (merah) makna semarah-marah kita harus lihat juga yang putih.
  • 3. Bunga biji raman (unggu) makna penghornatan
  • 4. Bunga sepiring (putih) makna seputih-putih hati, sesuci-suci hati.
  • 5. Bunga sekuntum (abu-abu) makna keindahan kita.
  • 6. Bunga rumput langitan-langitan (hijau) makna ketertipan untuk dalam kehidupan kita. 
  • 7. Rumput langit-langitan (hijau) makna ketertiban untuk dalam kehidupan.
  • Mandi kembang ini merupakan symbol dari tujuh orang yang mendirikan desa Tantan dilakukan setiap tiga kali pagi Jum’at.


3. Tahlilan

Tahlilan yaitu berkumpul bersama dirumah membaca ayat Al-qur’an dan berzikir mendoakan para nenek moyang yang telah meningeal dunia, terutama nenek moyang yang telah meningal di desa tantan dan  supaya terhindar dari mara bahaya.

4. Pantangan

Pantangan yaitu memberi tahu apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan pada saat ulang tahun desa, seperti tidak boleh berkelahi, mengangu binatang, tumbuh-tumbuhan, tidak boleh menghidupkan radio, televise, mukat ikat, mincing dan menjaring ikan.

Pantangan pada dahulunya peringatan ulang tahun desa  ini selama 40 hari karena masyarakat tidak sanggup maka di kurangi menjadi 7 hari atau satu minggu tetapi masyarakat juga tidak sanggup maka dikurangi menjadi 3 hari hingga saat ini. Ini bertujuan untuk ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat .

Pada dahulu masyarakat banya mempercayai siapa yang melanggar pantangan ini akan mati, siapa yang melangar pantangan in dia akan sakit perut, dan untuk mengobatinya harus membuat seratus ketupat dan diserahkan kepada dukun kampong agar bisa memaafkan kesalahannya.


5. Ngendum

Ngendum adalah suatu kegiatan membawa sesajian yang didalamnya terdapat berbagai jenis makanan yang diletakkan di atas pondok kecil di pinggir air sungai Batanghari dan diletakkan dipangkal dan diujung desa desa itu tandanya ulang tahun desa di mulai tetapi pada ulang tahun desa saat ini tidak dilakukan lagi tetapi diganti dengan pembakaran kemenyan saja yang pada saat pengumuman pantangan.


KESIMPULAN

Dari uraian yang di jelaskan oleh penulis, maka dapat di simpulkan bahwa dalam pelaksanaan ulang tahun desa Tantan terdapat beberapa kegiatan tradisi adat yang masih bertahan sampai saat ini di antaranya buat ketupat, mandi kembang, tahlilan, pantangan, dan ngendum. Tradisi adat tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperingati berdirinya desa dan untuk penyatuan masyarakat desa Tantan agar tidak ada perbedaan masyarakat satu dengan yang lainnya.


Sumber:

Supriyanto,2014. Adat ulang tahun desa tantan kecamatan sekernan kabupaten muaro jambi, Skripsi. Jambi: Fakultas Syariah dan Hukum, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

Shely Cathrin, Tinjauan filsafat kebudayaan terhadap upacara adat bersih-desa di desa tawun, kecamatan kasreman, kabupaten ngawi, jawa timur.Universitas Mercu Buana Jakarta, Jurnal Filsafat, Vol. 27, No. 1, Februari 2017.

Robi Darwis, Tradisi ngaruwat bumi dalam kehidupan masyarakat (studi deskriptif kampung cihideung girang desa sukakerti kecamatan cisalak kabupaten subang. UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 2, 1 (September 2017): 75-83.

Afria Ulin Nuha, Farah Fahrun Nisak, kearifan lokal: nilai dalam mandi kembang leson di desa gemblengan kabu paten wonosobo. Universitas Sains Al-Qur‟an (UNSIQ) Wonosobo.ASNA : Juranal kependidikan islam dan keagamaan,Vol. 2 No. 1 (2020). E-ISSN: 2716-3105 P-ISSN: 2721-0103.

(Arsip) Sejarah desa Tantan,kecamatan sekernan kabupaten Muaro Jambi.



Penulis: Jausih (Mahasiswa Sejarah Universitas Jambi)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Rumah Panggung Melayu Jambi